STROKE
adalah penyebab kematian kedua di dunia dengan angka lebih dari 5.1
juta. Angka kematian pada pria dan wanita relatif sama, tetapi angka
kematian di negara-negara miskin dan sedang berkembang jauh lebih besar
dari pada angka kematian stroke di negara-negara maju. Tahun 2020,
angka kematian karena stroke diperkirakan akan mencapai 7.6 juta orang.Stroke terjadi apabila pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Gejala-gejala stroke berlangsung lebih dari 24 jam.
Tindakan dan Pencegahan
Meskipun
hanya terserang stroke sementara, namun dianjurkan pada penderita untuk
cepat-cepat ke rumah sakit atau dokter terdekat. Penanganan dokter atau
pihak rumah sakit tersebut akan menentukan kesembuhan penderita itu.
Sejurnlah
penderita dapat sembuh dan stroke, namun banyak yang meninggal atau
mengalami cacat permanen (kelumpuhan, gangguan bicara dan kehilangan
sebagian daya ingat). Stroke hemorajik memiliki probabiliitas lebih
besar sebagai penyebab cacar atau kematian ketimbang stroke iskemik.
Seorang
yang pernah mengalami stroke ringan bisa mendapatkan serangan stroke
ulangan. Bahkan risiko berulangnya stroke sangat tinggi. Kurang lebih
dan lima penderita akan mendapat stroke sekunder dalam waktu lima
tahun. Namun seiring perkembangan pengobatan stroke, risiko berulangnya
penyakit itu bisa dikurangi. Asam asetil salisilat yang banyak dipakai
oleh penderita stroke iskemik (TIA) dapat mengurangi risiko stroke
sekunder sebesar 25 – 33 %.
Operasi
untuk menghilangkan sumbatan pada arteri karotid yang mengalirkan darah
ke otak juga dapat mengurangi risiko stroke pada penderita stroke
iskemik (TIA). Akan tetapi hanya sebagian kecil penderita yang dapat
menjalani operasi in Obat-obat anti pembekuan darah dapat pula
digunakan untuk mengurangi risiko stroke yang dikarenakan gangguan
irama jantung. Namun, hanya sebagain kecil penderita yang menerimanya.
Siapapun
tidak akan pernah tahu kapan stroke datang. Tapi, langkah-langkah
pencegahan di bawah ini mungkin bisa menjadi angin segar bagi semua
orang:
+ Rutin memeriksa tekanan darah
Tingkat
tekanan darah adalah faktor paling dominan pada semua jenis stroke.
Makin tinggi tekanan darah makin besar risiko terkena stroke. Jika
tekanan darah meningkat, segera konsultasikan dengan seorang dokter.
Tekanan darah yang harus diwaspadai adalah jika angka tertinggi di atas
135 dan angka terbawah adalah 85.
+ Waspadai gangguan irama jantung (attrial fibrillation)
Detak
jantung tidak wajar menunjukkan perubahan fungsi yang mengakibatkan
darah terkumpul dan menggumpal di dalam jantung. Detak jantung yang
mampu menggerakkan gumpalan darah sehingga masuk pada aliran darah itu
mengakibatkan stroke. Gangguan irama jantung dapat dideteksi dengan
menilai detak nadi.
+ Berhenti merokok dan anti alkohol
Rokok
dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat. Sebagaimana rokok,
alkohol dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit lain seperti
liver.
+ Periksa kadar kolesterol dalam tubuh
Mengetahui
tingkat kolesterol dapat meningkatkan kewaspadaan stroke. Kolesterol
tinggi mengarah pada risiko stroke. Jika kolesterol tinggi, maka
segeralah untuk menurunkannya dengan memilih makanan rendah kolesterol.
Agar kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan, maka gantilah asupan
lemak jenuh dengan asupan asam lemak tak jenuh, seperti: omega 3, 6 dan
9.
+ Kontrol kadar gula darah
Diabetes
mampu meningkatkan risiko stroke. Jika Anda penderita diabetes,
konsultasilah dengan seorang dokter mengenai makanan dan minuman yang
bisa dikonsumsi untuk menurunkan gula darah.
+ Olabraga teratur
jalan
cepat minimal 30 menit sehari bisa menurunkan risiko stroke. Anda juga
bisa melakukan olahraga renang, sepeda, dansa, golf, atau tenis. Pilih
olahraga yang Anda sukai dan lakukan secara teratur tiga kali seminggu.
+ Konsumsi garam rendah sodium dan diet lemak
Kurangi konsumsi garam bersodium tinggi. Sebaliknya konsumsilah buah, sayuran, dan gandum untuk mengurangi risiko stroke.
+ Waspadai gangguan sirkulasi darah
Stroke
berkaitan dengan jantung, pembuluh arteri dan vena. Tiga bagian ini
penting bagi sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk dan jantung ke
otak. Ketika terdapat tumpukan lemak yang menghambat aliran, maka
risiko stroke meningkat. Masalah ini dapat diobati. Operasi pula mampu
mengatasi tumpukan lemak yang menghambat pembuluh arteri.
(www.rumahfarmasi.com)
Dan
berikut ini sejumlah saran dari Harold P. Adams, Jr. MD., profesor
neurologi di University of Iowa Hospital and Clinic, Iowa City, AS.,
untuk mengurangi risiko stroke.
1.
Periksa tekanan darah secara rutin. Riset menunjukkan, rajin kontrol
mengurangi 40 persen risiko stroke. “Mengontrol tekanan darah tinggi
itu vital bagi pencegahan stroke,” ujar Prof. Adams. Bila lebih dari
140/90, berarti tekanan darah Anda tinggi. Usahakan untuk menurunkannya.
2.
Singkirkan tembakau. Hasil studi memperlihatkan, menjauhi tembakau
mengurangi risiko stroke sampai 33 persen. “Tidak ada istilah merokok
sedikit. Harus berhenti sama sekali, sejak saat ini!” tandas Prof.
Adams.
3.
Periksa leher Anda. Mintalah dokter mendengarkan bunyi mendesing di
leher Anda. Ini terutama penting jika Anda mengalami aterosklerosis
(pengerasan dan penebalan pembuluh darah) yang menyebabkan tersumbatnya
aliran darah.
4.
Lakukan latihan olahraga. Riset menunjukkan, mereka yang mulai latihan
pada usia antara 25-40 tahun, risikonya terserang stroke berkurang 57
persen. Sedangkan yang mulai latihan saat usianya 40-55 tahun,
kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari stroke.
5.
Asal hijau atau oranye, santap saja. Terlalu dini menyebut beta-karoten
dapat mencegah stroke. Tapi makan sayur dan buah (sumber beta-karoten)
lebih banyak setiap harinya, kata Prof. Adams, sangat baik.
6.
Makanlah potasium. Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya potasium
sehari-hari, mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah sumber
potasium yang baik, selain alpukat, kedelai, pisang, salmon dan tomat.
7.
Kenali kandungan aspirin. Memang aspirin sering disebut bisa membantu
mencegah stroke. “Tapi kalau Anda tidak memiliki risiko stroke,
dampaknya bisa kurang baik,” ujar Prof. Adams. Konsultasilah pada
dokter.
8.
Kurangi lemak. Apa yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak.
Menjaga kadar kolesterol berarti menghambat aterosklerosis dan stroke.
Makanlah lemak tidak lebih dari 25 persen kebutuhan kalori.
9.
Jauhi alkohol. Kalau Anda belum berkenalan dengan alkohol, lebih baik
tidak usah kenal, walau ada penelitian yang menyatakan bahwa dalam
jumlah tertentu bisa mencegah stroke dan serangan jantung. Sebab, tidak
pernah jelas ukuran minum secukupnya itu.